PENAJURNALIS.MY.ID, MAKASSAR, 10 November 2024 — Di tanah bersejarah Maros, lahirlah PALASARA (Perhimpunan Agung Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat), sebuah organisasi adat yang didirikan sebagai upaya menjawab kerinduan kolektif masyarakat adat akan jati diri budaya yang nyaris tergerus oleh arus zaman.
“PALASARA hadir bukan sekadar menghimpun lembaga adat, tetapi sebagai gerakan autentik untuk menjaga kemurnian, keutuhan, dan keluhuran budaya suku Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, serta puluhan suku lainnya di Sulselbar,” ujar A. Fachri Makkasau Karaeng Simbang.
Berbeda dari lembaga serupa yang kerap terafiliasi dengan struktur nasional, PALASARA berdiri otonom dan berakar langsung pada adat yang hidup secara turun-temurun. Otonomi ini menjadi sumber kekuatan dalam menjaga arah perjuangan yang berpijak pada nilai-nilai budaya lokal, bukan tafsir luar.
PALASARA juga berkomitmen menghapus sekat antar komunitas, menyembuhkan luka sejarah, dan membangun kembali persaudaraan. Dengan semangat rekonsiliasi, organisasi ini ingin menghadirkan budaya sebagai ruang perjumpaan dan kebersamaan, bukan pemisah.
Lebih dari sekadar pelestarian, PALASARA adalah gerakan kebangkitan marwah — panggilan kembali ke akar untuk membangun jati diri masa kini dan masa depan yang berakar kuat pada kebesaran leluhur.
Sebagai implementasi dari Deklarasi Maros, PALASARA kini memasuki tahap penting: konsolidasi kelembagaan melalui pembentukan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Barat. Tiga daerah telah menetapkan pemimpin DPW: Selayar, Bulukumba, dan Pinrang, dengan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten.
Dalam waktu dekat, daerah lain seperti Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Jeneponto, Bantaeng, dan Sinjai akan menyusul. Di Sulawesi Barat, proses serupa tengah berlangsung di Pasangkayu, Mamuju, Polman, dan Majene.
Dengan tekad bulat, PALASARA berikhtiar menjadi benteng marwah budaya — menghidupkan kembali nilai-nilai adat dalam pendidikan, hukum, pemerintahan, spiritualitas, dan kehidupan sehari-hari. Sebagai warisan untuk generasi mendatang, PALASARA berkomitmen menjaga agar jati diri anak negeri tidak lekang oleh zaman. (*Rz)