Bupati Zukri Dorong Pembangunan Berkeadilan dan Infrastruktur Strategis di Musrenbang RPJMD Riau 2025–2029
0 menit baca
PENAJURNALIS.MY.ID, PELALAWAN – Komitmen kuat terhadap pembangunan yang inklusif dan berkeadilan kembali ditunjukkan oleh Bupati Pelalawan, H. Zukri, saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Riau Tahun 2025–2029 yang digelar di Balai Serindit, Komplek Gubernur Riau, Pekanbaru, Senin (30/6/2025).
Forum strategis ini mengusung tema “Riau Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis, dan Maju (Riau Bedelau)” dan dibuka langsung oleh Gubernur Riau H. Abdul Wahid. Hadir pula perwakilan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian PPN/Bappenas secara virtual.
Dalam sambutannya, Gubernur Wahid menekankan bahwa Musrenbang RPJMD bukanlah sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum penting menyatukan visi pembangunan Riau lima tahun ke depan. Ia menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi, seperti ketimpangan antarwilayah, kerusakan lingkungan, dan ketergantungan ekonomi pada sektor primer.
“Riau tidak bisa dibangun dengan cara biasa-biasa saja,” tegas Gubernur Wahid.
Capaian ekonomi Riau juga dipaparkan, mulai dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 4,65%, PDRB senilai Rp1.112 triliun—terbesar kedua di luar Jawa, hingga IPM yang naik menjadi 75,67.
Zukri: Pembangunan Bukan Soal Besaran Pendapatan, tapi Keadilan Pengelolaannya
Dalam forum tersebut, Bupati Pelalawan H. Zukri tampil dengan gagasan konkret. Ia menekankan bahwa pembangunan yang berhasil bukan diukur dari besarnya anggaran, tetapi dari bagaimana anggaran tersebut dikelola secara adil dan menyentuh kebutuhan rakyat.
“Kita tidak hanya bicara soal pembangunan, tapi bagaimana pendapatan dikelola secara adil dan efektif untuk rakyat,” tegasnya.
Zukri juga mendorong agar kabupaten memiliki inisiatif menetapkan proyek strategis sendiri, tanpa harus menunggu pusat. Langkah ini bisa menjadi pintu awal agar program daerah diusulkan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Fokus Infrastruktur: Lintas Bono & Tol Pekanbaru–Rengat
Bupati Zukri secara khusus menyoroti infrastruktur sebagai tulang punggung pembangunan. Ia mendorong penyelesaian Jalan Lintas Bono yang menghubungkan Pelalawan dan Indragiri Hilir, serta percepatan pembangunan tol Pekanbaru–Rengat yang akan membuka konektivitas antarwilayah.
Pariwisata & Pelestarian Budaya Jadi Prioritas
Sektor pariwisata tak luput dari perhatian. Istana Sayap di Pelalawan diusulkan sebagai ikon budaya Melayu yang layak dijadikan destinasi unggulan dan bagian dari proyek nasional. Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga telah menerapkan kebijakan penggunaan bahasa Melayu secara berkala di lingkungan pemerintahan dan pendidikan sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.
Lingkungan: Usulan Waduk dan Penyelesaian Konflik Lahan
Pada aspek lingkungan, Bupati Zukri mengusulkan pembangunan waduk di Pangkalan dan Kampar Kiri, serta normalisasi sungai guna mengatasi banjir tahunan. Ia juga menyoroti urgensi penyelesaian status lahan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), serta kawasan hutan produksi terbatas (HPT) dan kawasan hutan produksi konversi (HPK).
“Kawasan ini bukan hanya hutan, tapi juga tempat tinggal dan sumber kehidupan masyarakat. Statusnya harus diselesaikan dengan adil dan bijak,” ujar Zukri.
Bergerak Bersama, Membangun Riau dari Daerah
Dengan semangat “Merawat Tuah, Menjaga Marwah”, Bupati Zukri mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun Riau dari daerah. Bukan hanya lewat proyek besar, tapi lewat keberpihakan pada rakyat kecil, pelestarian budaya, dan pemulihan lingkungan.
Kehadiran Bupati Zukri dalam Musrenbang RPJMD ini bukan hanya menjadi representasi Kabupaten Pelalawan, tetapi juga mencerminkan suara daerah yang ingin maju bersama dalam bingkai pembangunan Riau yang inklusif, berbudaya, dan berkelanjutan.
(Adv-Pelalawan)