BREAKING NEWS

 


Aktivis Ruhdi Mahara: “Jangan Jadikan Masjid sebagai ATM, Ini Dugaan Korupsi Terselubung”

PENAJURNALIS.MY.ID, ACEH TENGAH – Kasus dana pembangunan Masjid Baitul A’la di Kecamatan Ketol kembali mencuat dan memicu gelombang kemarahan publik. Aktivis Aceh Tengah, Ruhdi Mahara, dengan lantang menyebut persoalan ini bukan lagi sekadar kelalaian, melainkan telah mengarah pada praktik korupsi yang berlindung di balik simbol agama.

“Jangan jadikan masjid sebagai ATM. Uang umat, uang ASN, bahkan iuran PGRI yang katanya sukarela itu sudah bertahun-tahun dipungut. Tapi apa hasilnya? Masjidnya tetap mangkrak. Ini jelas ada yang tidak beres,” tegas Ruhdi, Jumat (12/9/2025) malam.

Menurutnya, modus serupa bukan kali pertama terjadi di Aceh Tengah. Proyek rumah ibadah kerap dijadikan kedok untuk mengeruk keuntungan pribadi, sementara progres pembangunan jalan di tempat.

“Alasan klasik selalu dipakai: dana belum cukup, masih menunggu tambahan, atau menanti musyawarah. Padahal dana sudah terkumpul ratusan juta rupiah. Kalau transparan, seharusnya minimal ada perkembangan nyata, bukan hanya bangunan setengah jadi yang tak kunjung selesai,” kritiknya pedas.

Ruhdi mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan. Polisi dan Kejaksaan diminta melakukan audit investigasi secara menyeluruh terhadap dugaan penyalahgunaan dana umat tersebut.

“Jangan tunggu rakyat marah besar. Kalau aparat lamban, kepercayaan masyarakat bisa runtuh, bahkan pada simbol agama yang mestinya suci. Ini bom waktu,” ujarnya memperingatkan.

Lebih jauh, Ruhdi menyoroti adanya dugaan keterlibatan pejabat struktural dalam pemaksaan iuran dari ASN. Ia menilai pungutan yang dibungkus label “sukarela” justru lebih mirip pemerasan.

“ASN banyak yang diam karena tertekan. Itu artinya iuran bukan murni sukarela, tapi paksaan berkedok ibadah. Kalau benar, maka ini dosa ganda: merampok hak rakyat sekaligus menodai kesucian masjid,” tandasnya.

Kini, bola panas berada di tangan aparat hukum. Publik menunggu bukti keberanian mereka: apakah berani membongkar “bau busuk” di balik dana masjid, atau justru memilih bungkam dan ikut melanggengkan praktik korupsi berjubah agama.

(Tim Redaksi)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image