BREAKING NEWS

 


Aksi Panas di Depan PN Makassar! Gabungan LSM dan Mahasiswa Gedor Keadilan: “Sidang Online Tanpa Terdakwa, Ada Apa di Balik Perkara 889?”

PENAJURNALIS.MY.ID, MAKASSAR, 6 Oktober 2025 — Suasana depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar mendadak memanas. Gabungan LSM Forum Rakyat Bersatu bersama Aliansi Mahasiswa Pemerhati Hukum turun ke jalan menggelar aksi protes keras terhadap dugaan kejanggalan dalam proses hukum perkara Nomor 889/PID.SUS/2025/PN.Mks.

Puluhan massa yang membawa spanduk bertuliskan “Tegakkan Hukum Tanpa Rekayasa!” dan “Stop Kriminalisasi Hukum!” menyerukan agar Ketua PN Makassar turun tangan meninjau ulang tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dinilai lemah dan tidak didukung bukti kuat.

Dalam orasinya, Ketua LSM Forum Rakyat Bersatu dengan lantang menegaskan,

"Kami datang bukan untuk mengintervensi proses hukum, tapi menuntut agar majelis hakim membuka mata. Apakah bukti-bukti yang diajukan penyidik memang sah dan cukup untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka? Jangan ada rekayasa hukum di negeri ini!”
Massa menuding perkara tersebut terkesan dipaksakan. Dalam proses penyidikannya, terdakwa disebut dua kali ditetapkan sebagai tersangka tanpa sepengetahuannya, bahkan sidang digelar secara daring (online) tanpa kehadiran terdakwa maupun kuasa hukumnya — sebuah praktik yang dinilai janggal dan mencederai prinsip keadilan terbuka

"Ironis! Sidang online tanpa terdakwa dan pengacara, seolah ada yang ingin menutup ruang transparansi. Apakah ini bentuk upaya menyingkirkan kontrol publik dan media?” seru salah satu orator mahasiswa di tengah sorak dukungan massa.

Aliansi gabungan ini mendesak Kejaksaan Negeri Makassar dan Pengawas Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (JAMWAS) untuk turun langsung mengawasi jalannya perkara tersebut. Mereka menegaskan, tidak boleh ada satu pun elemen hukum yang bermain di atas penderitaan rakyat dan menginjak keadilan.

“Kami percaya, masih ada aparat penegak hukum yang bersih dan berani. Kami ingin hukum ditegakkan, bukan diarahkan!” tutup orator dengan suara lantang di tengah teriknya matahari dan barisan aparat kepolisian yang berjaga ketat.

Aksi damai itu berlangsung kondusif, namun meninggalkan pesan keras: masyarakat menuntut keadilan nyata, bukan sandiwara hukum.


(**)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image